Agama Hindu
Bukanlah Agama Budaya
Banyak dari kita khususnya orang
Muslim yang membagi agama itu menjadi dua macam yaitu, agama samawi yaitu agama
yang diturunkan memalui wahyu seperti, agama Islam, Yahudi, Kristen dan agama
ardi yaitu agama yang diciptakan melalui budaya seperti, agama Hindu, Budha,
Tao, dll. Orang – orang awam, mereka sangat menerima istilah tersebut karena
mereka tidak tahu, akan tetapi pada hakikatnya apa yang kita kira itu tidak
sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi. Apakah kitab – kitab dan ajaran –
ajaran mereka itu hasil murni dari kebudayaan? dan apakah orang-orang Hindu
tersebut menerima bila dikatakan sebagai politeisme?. Orang awam hanya melihat agama Hindu dari
penelitian historis yang mana agama Hindu itu berdiri atas bertemunya bangsa
Arya dan bangsa Dravida yang kemudian terbentuklah agama Hindu tersebut, jika
kita mempelajari agama Hindu tersebut secara terbuka maka kita akan menemuka
titik temu persamaan antara Hindu dan Islam walaupun tidak semuanya itu sama
akan tetapi ada beberapa persamaan antara Hindu dan Islam.
Agama Hindu mempunyai kitab suci yang
bernama Weda, kitab Weda adalah sumber ajaran agama Hindu yang terdiri dari
kitab “Sruti dan Smriti”, sruti adalah wahyu atau perkataan Dewa Brahmana atau
bisa kita samakan dengan Al-Qur’an sebagai kalamullah, dan Smriti adalah kitab
yang berisi tentang ilmu – ilmu, ajaran – ajaran, hukum – hukum, kitab ini bisa kita samakan dengan hukum –
hukum atau ajaran – ajaran Islam dari para ulama karena kitab ini dituliskan
oleh kaum Brahmana atau kaum pendeta. Kitab Weda diciptakan oleh Dewa Brahmana
atau sang hiyang widi yaitu Tuhan pencipta alam semesta yang kemudian
diturunkan kepada Resi ketika betapa dihutan dan kemudian Resi menyebarkan
kepada para pendeta dalam bentuk mantra – mantra, jika kita lihat bagaimana
cara penurunan kitab Weda kepada Resi sama halnya dengan kitab suci orang
Muslim yaitu Al-Qur’an yang diturunkan Allah SWT melalui malikat Jibril kepada
nabi Muhammad SAW. Resi bisa kita samakan dengan nabi Muhammad SAW yaitu sebagi
penerima wahyu dari Tuhan sang pencipta alam semesta yaitu Brahmana yang
kemudian diberikan kepada para pendeta dalam bentuk ayat – ayat atau mantra –
mantra dalam istilah Hindu.
Orang – orang Hindu mereka akan merasa
tersinggung bila kita ucapkan mereka adalah penyembah banyak Tuhan (Dewa),
karena pada hakikatnya mereka itu monoteisme yaitu menyembah satu Tuhan, yang
mereka sebut dengan Tuhan tertinggi. Banyaknya dewa – dewa pada agama Hindu
tersebut bukanlah mereka anggap sebagai Tuhan akan tetapi bisa kita bilang
sebagi malikat – malaikat. Seperti dewa hujan, dewa kesuburan di dalam
islam bisa kita kenal dengan malikat
Mikail yaitu sebagai penurun hujan atau rezeki.
Jadi ini adalah sedikit persamaan
antara agama Hindu dan Islam yang sebenarnya masih banyak lagi hal – hal
persamaan antara agama tersebut, persamaan dari konsep pewahyuan kitab,
kenabian, dan kitab – kitab Hindu dan mungkin juga sama halnya dalam ketauhidan
mereka, karena dalam Perenialisme mengatakan bahwa semua agama menyembah kepada
satu Tuhan yang sama, jadi tuhan yang kita sembah sama halnya dengan Tuhan yang
mereka sembah akan tetapi hanya jalan menuju Tuhan tersebutlah yang berbeda –
beda.